Pernah Jadi Syiar Sunan Kalijaga, Apakah Kabar Bisnis Rebana di Demak?

JAMBITERKINI – Alat musik rebana merupakan salah satu media yang digunakan untuk menyiarkan agama Islam lewat seni musik. Suara tabuhan rebana juga sering diperdengungkan dalam hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW.
Rebana sudah dikenal sejak lama di Pulau Jawa walau alat musik ini datang dari perpaduan Arab dan juga India. Rebana telah dijadikan media syiar agama Islam oleh Sunan Kalijaga yang terkenal berdakwah melalui pagelaran seni dan budaya.

Eksistensi rebana ini terus dipertahankan melalui tangan pelaku UMKM di Demak. Mereka meneruskan warisan Sunan Kalijaga dengan memproduksi alat-alat musik mulai dari bedug besar, kecil, rebana.

Kepala SDM Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Demak Dwi Marfiana mengatakan seiring berkembangnya zaman banyak pendakwah islam yang tadinya hanya memakai wayang, kini dikombinasikan dengan rebana.

“Seiring berkembangnya zaman, bisa menjadi selingan pendakwah Islam yang tadinya pakai rebana, wayang, sekarang dikolaborasikan untuk membawa dakwah syiar yang baik, karena untuk mendidik orang itu kan tidak semudah membalikkan telapak tangan,” ujar Marfiana kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.

rebanarebana Foto: Pradita Utama
“Sehingga dengan media ini dan sarana ini bisa saja mengajak lebih banyak orang lebih mengenal Islam lebih jauh, jadi ya orang-orang kreatif itu sebetulnya tidak mudah,” ungkapnya

Dari beberapa perajin rebana yang ada di Demak, salah satunya adalah Muhammad Wajihan Nur (22) yang keluarganya sudah memulai usaha di sekitar tahun 2000. Ia mengatakan ada beberapa orang yang memang menjadikan kerajinan rebana ini sebagai mata pencaharian utama.

Jihan adalah salah satu perajin yang menjadikan kerajinan rebana sebagai mata pencaharian utama. Ia pun mengatakan usaha yang dimiliki ayahnya ini mampu menjadi penopang ekonomi keluarga.

“Untuk bisnis ini bisa dibilang sangat menjanjikan ya. Alhamdulillah dapat menopang ekonomi keluarga saya. Sebulan kita bisa distribusi kurang lebih 60 buah. Untuk distribusi kita sudah seluruh Indonesia, ke sebagian wilayah Aceh, Kalimantan, dan sering juga kita kirim ke Merauke.” ucap Jihan.

Menilik Kerajinan Rebana di Demak yang Jadi Alat Syiar Sunan Kalijaga
Tak hanya lokal, Jihan juga pernah menjual rebana yang ia produksi hingga pasar internasional. Rebana yang dibuatnya telah sampai ke Timur Tengah. Ia pun sering mengirimkan beberapa rebana ke negara tetangga yaitu Malaysia, dan Brunei Darussalam.

“Alhamdulillah usaha ini pernah mengirimkan beberapa rebana ke Timur Tengah tapi itu lewat orang gitu. Baru-baru ini juga kita kirim ke daerah Selangor, Malaysia dan kerap juga mengirimkan beberapa ke Brunei Darussalam,” ungkap Jihan.

Tak hanya Jihan, Ahmad Afif (31) juga menjadikan kerajinan rebana sebagai mata pencaharian utamanya. Ia juga bisa dikatakan sudah sukses dalam menjalankan bisnis turun temurun ini.

Tanam Padi Semi Organik, Petani Milenial Produksi Beras Harga Jual Tinggi
“Di tahun 2017 itu kita pernah dapat pesanan paling banyak ke dinas pendidikan Ngawi sekitar sampai 4 truk besar, sekitar 800 pcs untuk disuplai ke sekolah-sekolah. Itu selesai proses pengerjaan dalam 2 bulan,” ucap Afif.

Tak hanya lokal, Afif juga pernah menjual rebana yang ia produksi hingga pasar internasional. Rebana yang dibuatnya telah sampai ke Korea Selatan dan Hong Kong. Ia pun sering mengirimkan beberapa rebana ke negara tetangga yaitu Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. (detik.com)

2021-03-18
x

Check Also

B40 dan Naiknya Pungutan Ekspor, Ini Peluang dan Tantangannya

Produsen Crude Palm Oil (CPO) diperkirakan lebih tertarik melepas produk minyak nabati mereka ke pasar domestik dan mengurangi ...

Exit mobile version