Harga CPO Naik Dipicu Permintaan India dan Kenaikan Harga Minyak Kedelai

Harga CPO kontrak berjangka di Bursa Malaysia Derivatives ditutup lebih tinggi pada perdagangan Selasa, 2 Juli 2025. Hal ini didorong oleh meningkatnya pembelian dari India dan lonjakan harga minyak kedelai di pasar Asia.

Analis komoditas David Ng menyebutkan, keunggulan harga minyak sawit dibandingkan minyak kedelai mendorong importir India untuk meningkatkan pembelian mereka.

“Kenaikan harga minyak kedelai selama perdagangan Asia membuat pedagang lebih percaya diri terhadap minyak sawit, sehingga turut mendorong harga naik,” ujar David kepada Bernama.

Dia menambahkan bahwa level support harga CPO saat ini berada di kisaran RM3.950 per ton, dengan resistance di RM4.150 per ton.

Detail Kenaikan Harga CPO:

  • Kontrak spot bulan Juli 2025 naik RM92 menjadi RM4.034 per ton
  • Agustus 2025 naik RM92 menjadi RM4.055 per ton
  • September 2025 naik RM94 menjadi RM4.062 per ton
  • Oktober 2025 naik RM90 menjadi RM4.063 per ton
  • November 2025 naik RM88 menjadi RM4.065 per ton
  • Desember 2025 naik RM81 menjadi RM4.074 per ton

Volume perdagangan juga mengalami peningkatan signifikan menjadi 64.163 lot, naik dari 54.076 lot pada hari sebelumnya. Namun, minat terbuka (open interest) tercatat turun menjadi 224.873 kontrak dari sebelumnya 269.214 kontrak.

Sementara itu, harga CPO fisik untuk wilayah Selatan Malaysia pada bulan Juli juga naik sebesar RM70, menjadi RM4.050 per ton.

Kenaikan ini menjadi angin segar bagi pasar CPO setelah beberapa pekan sebelumnya dilanda tekanan akibat fluktuasi harga global dan permintaan yang melambat.

Para pelaku pasar berharap tren positif ini akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya kebutuhan impor dari negara-negara besar seperti India.***

2025-07-03
x

Check Also

Tarif AS dan Ekspor Murah China Tekan Manufaktur Asia, Indonesia Ikut Terdampak

Kondisi manufaktur Asia semakin tertekan akibat lonjakan tarif Amerika Serikat (AS) dan agresivitas ekspor China, ...

Exit mobile version