JAMBI – Kabut asap tebal dari dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pagi tadi menyelimuti kawasan Kota Jambi, yang mengakibatkan terganggunya jadwal penerbangan.
Menurut Assistance Manager Terminal And Landside Service Bandara Sulthan Taha Jambi, Radiyan Prabowo, Jumat (16/8/2019), jarak pandang atau visibilty di bandara Jambi pagi tadi hanya 800 meter. Kondisi ini di pukul 09.35 dan 10.00WIB.
Akibatnya, maskapai Garuda Indonesia TA7114 dari Palembang menuju Jambi gagal mendarat karena dari SOP maskapai Garuda kondisi jarak pandang yang mencapai 800 tidak memungkinkan untuk mendarat. Garuda kembali terbang ke Palembang.
“Baru di atas pukul 10.00 WIB, jarak pandang sudah kembali stabil, kondisi penerbangan di Bandara Sultan Taha Jambi sudah dalam kondisi normal. Tidak ada maskapai lain yang mengalami kendala saat kondisi jarak pandang di angka 800 meter,” kata Radiyan.
Kabut asap yang menyelimuti Kota Jambi sejak dua hari terakhir ini cukup mengkhawatirkan, pasalnya kondisi kabut asap yang mulai muncul pada pagi, sore dan malam hari, diiringi dengan debu atas dampak dari Karhutla yang ada.
“Jarak pandang di Kota Jambi pada pagi hari memang mencapai 5.000 meter hingga turun 800 meter,” kata Kepala BMKG Jambi, Addi Setiadi.***