JAMBI – Data BMKG Stasiun Pekanbaru memperlihatkan hari ini di Provinsi Riau terdeteksi 5 hotspot dengan tingkat kepercayaan di atas 50%. Hotspot ini tersebar di tiga wilayah di Riau, Bengkalis, Pelalawan dan Rohil.
Secara umum, titik panas tidak hanya menyebar di Provinsi Riau, namun di lima provinsi lainnya di Pulau Sumatera, yakni 14 titik panas di Sumatera Selatan, tiga titik di Bengkulu, dua titik panas di Jambi dan satu titik masing-masing di Lampung serta Sumatera Utara.
Sementara itu, dari lima titik panas di Riau, BMKG menyatakan dua titik diantaranya dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat terjadinya kebakaran dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen hingga 100 persen.
Sementara itu satuan tugas pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau terus giat melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar turut berperan aktif mencegah kebakaran.
Salah satu kegiatan patroli yang kini rutin dilakukan di wilayah Kampar, bersamaan dengan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 105 Kabupaten Kampar.
“Jangan ragu. Laporkan langsung kepada kami jika menemukan titik kebakaran dan melihat diduga pelaku pembakaran,” kata Komandan Komando Distrik Militer 0313/KPR Letkol Inf Aidil Amin.
Aidil mengatakan saat ini ratusan prajurit TNI telah dikerahkan ke lokasi rawan kebakaran di wilayah Distrik Militer Kampar. Mereka ditugaskan untuk melakukan penanggulangan dan fokus pada pencegahan kebakaran lahan di wilayah rawan.
Hingga awal Juli 2019 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat lebih dari 3.300 hektare lahan di Riau hangus terbakar. Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah yang terluas mengalami Karhutla dengan luas mencapai 1.435 hektare.Kebakaran turut melanda wilayah Rohil dengan luas kebakaran mencapai 606,25 hektare.
Selanjutnya Siak 366 hektare, Dumai 269,75 hektare dan Meranti 232,7 hektare. Kemudian, di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) 120 hektare, Pelalawan 95 hektare, Indragiri Hulu (Inhu) 71,5 hektare, Kampar 64,9 hektare dan Kuansing lima hektare.***/zie