BTN Perkuat Fundamental Perbankan dengan Transformasi Menyeluruh

BTN Perkuat Fundamental Perbankan dengan Transformasi Menyeluruh

JAKARTA – Transformasi besar-besaran yang dilakukan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN dalam lima tahun terakhir mulai menunjukkan hasil nyata. Melalui pembenahan operasional, inovasi digital, hingga perbaikan kualitas kredit, BTN berhasil memperkuat fundamental keuangannya secara signifikan.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, mengungkapkan bahwa pada akhir 2019 rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) gross BTN sempat menyentuh angka tertinggi dalam sejarah bank tersebut, yakni 4,78%. Namun, berkat komitmen dalam meningkatkan kualitas proses bisnis melalui program Business Process Improvement (BPI), angka itu berhasil ditekan menjadi 3,29% pada Kuartal I-2025.

“BTN terus melakukan perbaikan menyeluruh, termasuk melalui peluncuran Commercial Banking Center (CBC) di 10 wilayah dan Regional Loan Processing Center (RLPC) di 6 titik seluruh Indonesia. Hasilnya cukup positif. Berdasarkan vintage analysis, kredit yang dihasilkan pasca-2021 mencatat NPL di bawah 1,2%,” ujar Nixon dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 18 Juni 2025.

BTN kini juga tengah menyiapkan integrasi seluruh RLPC menjadi satu National Loan Processing Center (NLPC). Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan standarisasi proses kredit konsumer dengan sistem monitoring dan analisis yang lebih optimal.

Nixon menjelaskan bahwa komposisi kredit BTN masih didominasi oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yang mencapai 79% dari total portofolio. Dengan tenor kredit rata-rata di atas 10 tahun, kualitas kredit menjadi fokus utama bank.

“Kami ingin memastikan bahwa kualitas kredit yang dihasilkan benar-benar terjaga karena hubungan nasabah dengan BTN bersifat jangka panjang,” tambahnya.

Meski NPL gross sempat naik menjadi 3,29% pada kuartal pertama 2025 dibandingkan akhir tahun 2024 yang sebesar 3,16%, Nixon menegaskan bahwa kenaikan ini merupakan langkah strategis BTN dalam menurunkan kualitas kredit pasca restrukturisasi Covid-19. Menurutnya, BTN tidak lagi memberikan restrukturisasi berulang dan mulai melakukan downgrade sejak pertengahan 2024.

Akibat langkah tersebut, rasio NPL coverage BTN juga turun dari 115,37% di akhir 2024 menjadi 104,61% di kuartal pertama 2025. Namun, BTN tetap optimistis dengan target penguatan rasio ke depan.

“BTN juga melakukan write-off kredit bermasalah sejak awal tahun sebagai bagian dari strategi front-loading. Kami menargetkan cost of credit berada di kisaran 1–1,1% hingga akhir 2025, serta mengembalikan rasio NPL coverage ke level 120%,” pungkas Nixon.

Transformasi yang tengah dijalankan BTN ini membuktikan bahwa langkah-langkah strategis dan konsisten dapat memperkuat posisi keuangan perusahaan, sekaligus menjadikannya sebagai mitra utama dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pembiayaan masyarakat Indonesia.***

2025-06-19
x

Check Also

Nixon: BTN Kini Mendapat Pengakuan Global!

DUBAI – Transformasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN kembali mendapat pengakuan di kancah internasional. Dalam ajang ...

Exit mobile version