JAMBITERKINI.COM – Bencana alam gunung meletus bisa terjadi tanpa diduga, seperti letusan Gunung Merapi di awal 2021 ini. Selain Merapi, erupsi juga sempat terjadi pada Gunung Raung, Gunung Sinabung, hingga Gunung Semeru.
Dampak buruk dari letusan gunung berapi yang menghasilkan awan panas hingga lahar dingin harus dihindari. Warga pun diminta siap siaga kapan saja menghadapi bahaya letusan gunung berapi.
Berikut anjuran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bagi warga untuk menghadapi letusan gunung api.
1. Sebelum Letusan Gunung Api
Sebelum terjadi letusan gunung berapi, bijak untuk meng-update info kondisi terkini gunung berapi. Selain itu juga penting untuk memperhatikan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai perkembangan gunung berapi.
Langkah mitigasi yang dapat dilakukan selanjutnya adalah mempersiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengantisipasi debu vulkanik. Makanan dan minuman, lampu senter, uang tunai, hingga obat-obatan juga harus disiapkan jauh-jauh hari.
2. Saat Terjadi Letusan
Dalam Panduan Kesiapsiagaan Bencana untuk Keluarga, bila posisi Anda di dalam rumah ketika letusan terjadi, kenakanlah pakaian yang dapat melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, dan topi. Untuk melindungi dari bahaya gas beracun, gunakanlah masker atau kain yang dilembabkan dengan air.
Lalu untuk melindungi mata agar tidak kemasukan abu letusan atau material lainnya, gunakan kacamata pelindung. Jangan lupa tutup sumber air atau sumur agar tidak terkena abu vulkanik.
Bila posisi berada di luar rumah, hindarilah daerah yang rawan dan berbahaya. Seperti lereng gunung, lembah dan sungai, serta daerah aliran lahar hasil letusan gunung berapi.
Ketika pihak berwenang mengimbau untuk menuju shelter atau lokasi pengungsian, segeralah menuju ke sana. Jangan lupa untuk perhatikan arahan-arahan lainnya dari mereka.
3. Setelah Gunung Berapi Meletus
Setelah letusan gunung berapi terjadi, warga dianjurkan untuk menjauhi wilayah yang terkena hujan abu, meski mengendarai mobil sekalipun. Sebab, hujan abu vulkanik bisa merusak mesin kendaraan, rem, persneling, hingga pengapian.
Periksa keadaan Anda dan anggota, ada yang terluka atau tidak dan pastikan yang terluka mendapat pertolongan pertama. Berikan prioritas pertolongan kepada orang rentan, seperti orang sakit, lansia, anak-anak, ibu hamil/menyusui, penyandang disabilitas, dan penderita penyakit serius..
Waspadai kemungkinan secondary hazard atau risiko bencana kedua berupa banjir lahar dingin. Biasanya banjir lahar dingin dipicu curah hujan tinggi yang mengakibatkan material vulkanik maupun reruntuhan kayu hanyut terbawa air di sepanjang aliran sungai.
Pastikan untuk kembali ke rumah bila pihak berwenang menyatakan kondisi sudah aman dan kembali normal. Saat pertama kembali ke rumah, usahakan langsung bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik untuk mencegah rumah roboh akibat beban berat.(detikcom)