Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Trump Siap Terapkan Tarif 100% untuk Impor dari China, Guncang Pasar Global

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memicu ketegangan dagang dengan China dengan menaikkan tarif impor produk dari negara itu.

Dia memberi ancaman; akan memberlakukan tarif tambahan hingga 100% terhadap seluruh produk impor dari Tiongkok mulai 1 November 2025, dan menuduh Beijing melakukan tindakan “sangat bermusuhan” dalam membatasi ekspor logam tanah jarang.

Adapun bahan baku itu sangat penting bagi industri di Amerika Serikat.

Ancaman itu dilontarkan Trump lewat akun Truth Social miliknya pada Jumat malam. “Langkah ini sebagai keputusan yang menyakitkan namun baik bagi Amerika Serikat dalam jangka panjang,” tulisnya.

Selain tarif tambahan, AS juga akan memberlakukan kontrol ekspor baru terhadap seluruh perangkat lunak penting dari China.

Lagi dan lagi, kondisi ini telah meruntuhkan kesepakatan damai antara China dan AS yang sempat terjalin, dan hanya bertahan beberapa bulan saja.

Sebelumnya, Washington dan Beijing telah menyepakati penurunan tarif menjadi 30% untuk barang Tiongkok dan 10% untuk produk AS.

Namun, ketegangan kembali memuncak setelah Tiongkok memperluas pengendalian ekspor logam tanah jarang—material penting untuk mobil listrik dan mesin pesawat.

Trump bahkan memberi sinyal bahwa pertemuan dengan Presiden Xi Jinping di Korea Selatan akhir bulan ini kemungkinan dibatalkan. “Tampaknya tidak ada alasan untuk bertemu,” ujarnya.

Dilansir dari The Guardian, Sabtu, 11 Oktober 2025, akibat dari ancaman tarif baru ini, pasar saham global langsung merosot.

  • Indeks S&P 500 anjlok 2,7%, mencatat penurunan harian terburuk sejak April.
  • Dow Jones Industrial Average turun 1,9%, sementara Nasdaq Composite merosot 3,6%.
  • Saham raksasa teknologi Nvidia kehilangan hampir 5% nilai pasarnya, menekan sektor teknologi.
  • Di Eropa, indeks FTSE 100 di London turun 0,9%.

Tiongkok sendiri memproduksi lebih dari 90% logam tanah jarang dunia, menjadikannya pemain dominan dalam rantai pasok global.

Penambahan lima material baru dalam daftar ekspor terbatas Beijing minggu ini memperkuat posisi monopoli negara itu.

Trump menuding Tiongkok “bermaksud menawan dunia melalui kontrol atas elemen penting industri modern.”

Namun ia menegaskan bahwa AS juga memiliki “posisi monopoli yang lebih kuat dan luas.”

Kebijakan tarif besar-besaran menjadi ciri khas ekonomi Trump. Ia mengklaim tarif tinggi akan memperkuat ekonomi AS dan meningkatkan pendapatan pemerintah federal.

Namun, pakar ekonomi memperingatkan tarif justru bisa membebani konsumen dan memicu inflasi baru, di tengah harga yang masih tinggi di Amerika Serikat.

x

Check Also

Kontras Pergerakan Harga BBN September 2025: Biodiesel Naik, Bioetanol Turun

Kementerian ESDM resmi menetapkan Harga Indeks Pasar (HIP) bahan bakar nabati atau BBN. Harga ini berlaku ...