SHUZOU – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mempertegas komitmennya dalam mendorong keuangan berkelanjutan dengan memperkenalkan produk KPR Subsidi di ajang UNEP-FI Regional Roundtable on Sustainable Finance Asia Pacific. Acara ini berlangsung di Suzhou, Tiongkok, pada 19 Juni 2025.
Adapun inisiatif ini, telah memperlihatkan “bagaimana solusi perumahan terjangkau dapat selaras dengan pertumbuhan keuangan yang berkelanjutan,” kata Direktur Risk Management BTN Setiyo Wibowo di kesempatan itu.
KPR Subsidi merupakan salah satu kekuatan utama BTN dalam mendukung program perumahan nasional. Produk ini, bahkan mampu menjawab tantangan akses hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Saat ini, lebih dari 90% portofolio kredit konsumer BTN dialokasikan untuk pembiayaan KPR, mayoritasnya adalah KPR Subsidi. “KPR Subsidi BTN bukan hanya solusi perumahan bagi MBR, tapi juga menjadi motor bisnis yang membuktikan bahwa nilai sosial dan profitabilitas bisa berjalan seiring,” ujar Setiyo.
Menurutnya, produk ini memiliki dampak sosial yang besar. Sebanyak 61% debitur KPR BTN tinggal di pinggiran dan luar kota, 68% merupakan kelompok usia produktif 30–60 tahun, dan 31% merupakan perempuan. Ini menunjukkan dorongan BTN dalam membangun keuangan inklusif dan mendukung kesetaraan akses terhadap kepemilikan rumah.

Setiyo menambahkan bahwa pengelolaan portofolio BTN juga memperhatikan risiko iklim, seperti banjir dan kebakaran. BTN terus memperkuat manajemen risiko agar mampu menjaga keseimbangan antara keuntungan bisnis dan dampak sosial serta lingkungan. “Profit dan dampak harus sejalan. Kami terus mengembangkan portofolio yang memberikan nilai tambah secara finansial, sosial, dan lingkungan,” jelasnya.
Transformasi keuangan berkelanjutan BTN dimulai sejak 2023 melalui implementasi Impact Analysis berdasarkan UNEP FI Principles for Responsible Banking (PRB). BTN juga telah mengembangkan kerangka kerja Environmental, Social, and Governance (ESG) yang komprehensif dan menjadi bank BUMN pertama di Indonesia yang menandatangani PRB serta melaporkan progresnya secara terbuka.
Salah satu inisiatif unggulan yang tengah dikembangkan adalah program Rumah Rendah Emisi, sebagai bentuk kontribusi nyata BTN dalam mengurangi jejak karbon sektor perumahan.
“Dengan Rumah Rendah Emisi, kami berusaha menjawab tantangan krisis iklim, menjalankan mandat sosial, dan tetap menjaga pertumbuhan laba perusahaan,” tutup Setiyo.***